Pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions 2024/2025 antara Inter Milan dan Barcelona pada 1 Mei 2025 di Estadi Olímpic Lluís Companys berakhir dramatis dengan skor imbang 3-3. Laga ini memukau legenda sepak bola Thierry Henry, yang menyebutnya sebagai salah satu pertandingan paling menghibur dalam beberapa tahun terakhir. Dalam analisisnya di CBS Sports, Henry memuji intensitas dan kualitas permainan kedua tim, khususnya keberanian Inter Milan yang bangkit dari tiga kekalahan beruntun untuk menahan imbang Barcelona di kandang lawan. “Saya bosan dengan sepak bola satu-dua tahun terakhir, tapi pertandingan ini, terima kasih Inter, terima kasih Barca,” ujar Henry.
Inter Milan membuka keunggulan hanya dalam 30 detik melalui gol cepat Marcus Thuram, mencatatkan rekor gol tercepat di semifinal Liga Champions. Denzel Dumfries menambah dua gol melalui skema tendangan sudut, menunjukkan efektivitas Nerazzurri meski hanya menguasai 28% bola. Barcelona, di bawah asuhan Hansi Flick, membalas melalui gol-gol Lamine Yamal, Ferran Torres, dan Raphinha, dengan gol penutup berasal dari pantulan bola yang mengenai kiper Inter, Yann Sommer. Henry menyoroti ketidakadilan hasil imbang ini bagi Inter, merujuk pada penghapusan aturan gol tandang sejak 2021/2022. “Bagaimana mungkin Anda mencetak tiga gol tandang dan tidak mendapat keuntungan?” tanyanya, menegaskan bahwa aturan lama akan memberi Inter keunggulan jelang leg kedua di San Siro pada 7 Mei 2025.
Inter Milan menunjukkan mentalitas kuat, terutama setelah performa buruk di Serie A, dengan Simone Inzaghi memuji keberanian timnya. Namun, kekhawatiran muncul karena kapten Lautaro Martinez berpotensi absen di leg kedua akibat cedera otot fleksor, menurut laporan media Italia. Sementara itu, Barcelona tampil produktif dengan 40 gol di Liga Champions musim ini, dipimpin oleh Raphinha dan Lamine Yamal, meski rekor tandang mereka di semifinal Eropa kurang meyakinkan. Leg kedua di San Siro diprediksi akan lebih sengit, dengan Inter tak terkalahkan dalam 15 laga kandang terakhir di Liga Champions. Henry menekankan bahwa Inter layak dipuji karena mampu menyamai intensitas Barcelona, dan laga ini mengembalikan keajaiban sepak bola yang telah lama dirindukannya.
Pertemuan ini mengingatkan pada rivalitas bersejarah kedua tim, seperti kemenangan Inter atas Barcelona di semifinal 2010 di bawah Jose Mourinho. Dengan agregat 3-3, leg kedua menjadi penentu tiket final. Bagi penggemar, laga ini tidak hanya soal taktik, tetapi juga gengsi dan sejarah. Siaran langsung leg kedua tersedia di SCTV dan Vidio, memanaskan antisipasi duel klasik Eropa yang sarat drama dan emosi.