Biaya Haji Plus 2025: Kisaran Harga dan Masa Tunggu yang Perlu Diketahui

Biaya Haji Plus 2025: Kisaran Harga dan Masa Tunggu yang Perlu Diketahui

Haji Plus 2025, atau dikenal sebagai haji khusus, menjadi pilihan bagi umat Muslim yang ingin menunaikan ibadah haji dengan masa tunggu lebih singkat dibandingkan haji reguler. Diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dengan kuota resmi dari Kementerian Agama RI, program ini menawarkan fasilitas premium, seperti hotel bintang 5 dan penerbangan tanpa transit. Namun, biayanya jauh lebih tinggi. Berikut rincian kisaran biaya Haji Plus 2025, masa tunggu, dan informasi penting lainnya untuk calon jemaah.

Kisaran Biaya Haji Plus 2025: Berdasarkan data dari berbagai PIHK, biaya Haji Plus 2025 berkisar antara USD 12.500 hingga USD 25.900, atau sekitar Rp 204 juta hingga Rp 423 juta (kurs Rp 16.339,95). Harga bervariasi tergantung fasilitas, seperti jumlah orang per kamar (quad lebih murah, double lebih mahal), lokasi hotel yang dekat dengan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, dan maskapai penerbangan. Sebagai perbandingan, biaya haji reguler 2025 rata-rata Rp 46,9 juta hingga Rp 60,9 juta per orang, menjadikan Haji Plus dua hingga enam kali lebih mahal. Setoran awal umumnya USD 4.500 (sekitar Rp 73,5 juta), dengan pelunasan menyesuaikan paket di tahun keberangkatan.

Masa Tunggu Haji Plus: Haji Plus memiliki masa tunggu 4 hingga 9 tahun, jauh lebih singkat dibandingkan haji reguler yang bisa mencapai 20-47 tahun tergantung daerah. Misalnya, masa tunggu haji reguler di Jawa Tengah mencapai 32 tahun, sementara di Makassar hingga 41 tahun. Kuota Haji Plus 2025 sebanyak 17.680 dari total 221.000 kuota haji Indonesia, memungkinkan keberangkatan lebih cepat. Pendaftar 2025 diperkirakan berangkat antara 2029 hingga 2034, tergantung PIHK dan kuota.

Fasilitas dan Keunggulan: Haji Plus menawarkan penginapan hotel bintang 5, makan tiga kali sehari, transportasi nyaman di Tanah Suci, dan bimbingan profesional. Jemaah juga bisa memilih teman sekamar dan menikmati penerbangan peak season tanpa transit, berbeda dengan haji reguler yang menggunakan hotel bintang 3-4 dan masa ibadah lebih lama (40 hari vs 30-35 hari). Namun, calon jemaah harus cermat memilih PIHK terpercaya yang terdaftar di Kemenag untuk menghindari penipuan. Biaya dapat berubah akibat fluktuasi kurs atau kebijakan PIHK, sehingga disarankan memantau promo awal tahun atau Ramadan untuk harga lebih hemat.