Mantan pelatih Timnas Malaysia, Ong Kim Swee, menyampaikan pandangan menarik menjelang laga persahabatan antara Manchester United dan ASEAN All-Stars yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 28 Mei 2025. Menurutnya, Manchester United akan mendapatkan tantangan yang lebih kompetitif jika berhadapan langsung dengan Timnas Indonesia ketimbang melawan tim gabungan ASEAN All-Stars. Pernyataan ini mencuri perhatian, mengingat performa impresif Timnas Indonesia di kancah internasional belakangan ini.
Ong Kim Swee, yang kini melatih Sabah FC, menilai bahwa Timnas Indonesia memiliki kekuatan yang lebih terorganisir dan solid dibandingkan tim ASEAN All-Stars, yang merupakan gabungan pemain dari 12 negara anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF). “Saya pikir Manchester United akan lebih menikmati pertandingan melawan Timnas Indonesia. Timnas Indonesia punya chemistry yang kuat dan gaya bermain yang jelas, sementara ASEAN All-Stars mungkin kurang kompak karena baru disatukan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, termasuk lolos ke babak 16 besar, serta performa gemilang Timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024, menunjukkan kualitas yang patut diperhitungkan.
Laga persahabatan ini merupakan bagian dari tur pramusim Manchester United di Asia, yang juga mencakup kunjungan ke Hong Kong. Dipimpin pelatih Kim Sang-sik dari Vietnam, ASEAN All-Stars mengumpulkan pemain terbaik dari negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Namun, sejumlah pemain kunci, termasuk Muhammad Ferarri dari Indonesia dan Nguyen Quang Hai dari Vietnam, dipastikan absen karena izin klub atau agenda timnas. Hal ini, menurut Ong Kim Swee, dapat melemahkan daya saing tim ASEAN All-Stars dibandingkan Timnas Indonesia yang memiliki skuad lebih konsisten.
Timnas Indonesia, di bawah asuhan pelatih sebelumnya Shin Tae-yong, berhasil mencuri perhatian dunia dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dan semifinal Piala Asia U-23 2024. Program naturalisasi pemain keturunan, seperti Jay Idzes dan Jordi Amat, turut meningkatkan kualitas tim. Ong Kim Swee sendiri pernah memuji dampak positif naturalisasi di Indonesia, yang menurutnya dilakukan dengan strategi jangka panjang yang lebih terarah dibandingkan Malaysia. “Indonesia punya pemain naturalisasi yang bermain di level tinggi, seperti di Eropa. Ini memberi dampak besar pada performa tim,” katanya, merujuk pada pemain seperti Ole Romeny dan Mees Hilgers.
Meskipun ASEAN All-Stars diisi oleh talenta terbaik seperti Asnawi Mangkualam dari Indonesia dan Do Duy Manh dari Vietnam, tim ini menghadapi kendala dalam hal kohesi. Dengan waktu persiapan yang terbatas dan absennya beberapa pemain bintang, pelatih Kim Sang-sik harus bekerja keras untuk menyatukan tim. Sebaliknya, Timnas Indonesia memiliki keunggulan dalam hal kerja sama tim yang telah terbangun selama beberapa tahun terakhir, baik di level senior maupun kelompok usia. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Ong Kim Swee menilai Timnas Indonesia sebagai lawan yang lebih ideal bagi Manchester United.
Pernyataan Ong Kim Swee menambah panas diskusi tentang posisi Timnas Indonesia di kancah sepak bola ASEAN. Dengan performa yang terus meningkat, Indonesia kini dianggap sebagai salah satu kekuatan utama di kawasan, bahkan menjadi role model bagi tim lain, seperti yang pernah disebutkan pelatih Myanmar U-16, Mita Micheteru. Laga melawan Manchester United, meskipun hanya eksibisi, menjadi kesempatan untuk memamerkan potensi sepak bola Asia Tenggara. Namun, fokus Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan laga melawan China dan Jepang pada Juni 2025, menunjukkan prioritas yang lebih strategis dibandingkan pertandingan persahabatan.
Pandangan Ong Kim Swee ini tidak hanya memuji Timnas Indonesia, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan tim yang berkelanjutan. Bagi penggemar sepak bola Indonesia, pernyataan ini menjadi kebanggaan tersendiri, sekaligus pengingat bahwa Garuda kini disegani di panggung regional. Meski laga ASEAN All-Stars vs Manchester United tetap dinanti, sorotan kini beralih pada potensi Timnas Indonesia untuk terus mencetak sejarah di kancah internasional.